Atas Berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa

Kamis, 01 Januari 2009

MEMASAK DENGAN BRIKET BATUBARA

Batubara berasal dari sisa tumbuhan yang telah tertimbun di dalam tanah pada jangka waktu yang lama sampai ratusan juta tahun dan telah mengalami proses-proses kimia dan fisika sehingga berubah menjadi batubara yang kita kenal sekarang.

Di negara-negara Korea, Cina dan Eropa, briket batubara sebagai bahan bakar untuk rumah tangga sudah sangat populer, baik untuk keperluan masak maupun untuk pemanas ruangan.

Batubara umumnya apabila dibakar secara langsung akan berasap dan berbau. Ini berasal dari zat terbang atau volatile matter dan belerang yang tidak terbakar secara sempurna.

Untuk menghindari masalah tersebut sebelum di briket, batubara dikarbonisasi atau di

Arangkan dahulu dengan proses sebagai berikut: batubara dipanaskan tanpa oksigen, zat terbang yang berupa ter, minyak dan gas akan diuapkan sehingga tersisa arang batubara (semilokas). Proses karbonisasi ini hanya sebagaian saja, dan masih disisakan sedikit zat terbang untuk memudahkan proses pembakarannya. Arang batubara yang dihasilkan bersifat rapuh dan ukurannya tidak seragam, sehingga diperlukan proses penggerusan dan pem-briketan dengan pemampatan agar diperoleh bentuk yang seragam, kompak dan sifat fisiknya kuat.

Bentuk dari briket batubara bermacam-macam tergantung dari bentuk cetakannya : ada yang berbentuk silinder, kubus, segi empat, segi delapan, dan sebagainya. Untuk briket yang berukuran besar (honey comb atau sarang tawon) harus berlubang-lubang supaya mudah dibakar. Briket yang pertama kali dimasyarakatkan berbentuk seperti telur, jengkol, bantal, atau tiram yang ukurannya kecil. Briket tipe ini dapat dipergunakan oleh segala jenis anglo, jadi sangat luwes dan mudah dalam penanganannya. Briket tipe ini sarang tawon pembakarannya dari atas ke bawah. Bahan bakunya berupa batubara tanpa atau sebagian saja dikarbonisasi. Bahan-bahan lain perlu ditambahkan agar zat terbangnya dapat terbakar sempurna.

Memasak dengan Briket Batubara

Anglo yang dipergunakan dapat sederhana seperti terlihat pada gambar di bawah ini, untuk pembakaran awal dapat dilakukan dengan bahan penyulut yang sudah terbakar seperti : tatalan kayu atau meremdam beberapa buah briket di dalam minyak tanah.

Pemakaian briket tipe telur hampir sama dengan arang kayu, tetapi setelah menyala, suhunya lebih tinggi dan pembakarannya lebih lama, sehingga lebih hemat. Susun satu lapisan briket di atas saringan, pada lapisan

Tersebut bakar bahan penyulut secukupnya. Setelah membara, tambahkan lagi briket, disesuaikan dengan lamanya waktu memasak yang dibutuhkan, lakukan pengisapan secara terus-menerus sampai bara briket yang dihasilkan dirasa suhunya cukup untuk

dipergunakan. Anglo harus diletakkan di temapat yang agak tinggi dan pintu/jendela udara yang terletak di bawah anglo harus terbuka lebar, agar sirkulasi udara berjalan lancar.

Penyalaan Briket Tipe Sarang

Ambil briket sarang tawon dengan penjepit atau jari kelingking yang dimasukkan pada salah satu lubang briket, letakan pada ruangan pembakaran dengan posisi penyulut menghadap ke atas. Nyalakan dengan korek api bagian penyulut tersebut.

Secara spontan nyala akan merambah ke seluruh bagian penyulut dan selanjutnya secara perlahan. Nyala akan merambat ke bagian inti briketnya dari atas ke bawah.

Anglo dapat digunakan untuk memasak setelah bahan penyulut terbakar sempurna dan sebagian besar inti briketnya terbakar.

Untuk briket tipe telur anglo perlu dikipasi, setelah kurang lebih 5 menit, anglo dapat digunakan untuk memasak.

Untuk mengatur panas/nyala, gunakan jendela/pintu udara : dibuka lebar untuk pemanasan yang maksimum dan disempitkan untuk pemanasan minimum.

Untuk penghematan, gunakan briket sesuai kebutuhan. Pemadaman nyala dapat dilakukan dengan menutup rapat/jendela dan bagian atas anglo (dengan penutupan) atau mengambil satu persatu briket (khususnya yang tipe telur) yang menyala dengan penjepit kemudian dibenamkan ke dalam pasir atau abu briket batubara.

Manfaat dan keuntungan memasak dengan Briket Batubata :

- Lebih irit dan hemat

- Panas dari nyala briket relatif lebih tinggi

- Nyala briket lebih bersih (tidak berjelaga)

- Daya tahan nyala briket cukup lama tidak berbau dan tidak berasap

- Rasa, bau dan aroma dari masakan yang dimasak tetap asli/orisinil

- Aman dan tidak meledak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar